DENGARKAN WAHAI PENGUASA


Dengarkan aq wahai penguasa......

telah habis teriak keluh ini.....

tapi telingamu,makin kau pekakkan...



rasanya aq telah khabisan cara....

untuk meluluhkan baja hatimu....

batunya kepalamu....



kau hanya terdiam...

tak mengangguk..

bahkan menggeleng.....



apalah arti suma ketenaranmu....

apalah arti penguasamu...

sementara tanganmu tak kau gerakkan..

ketika aq teriak sembari mebopong istriku...

yang telah pecah ketubannya.....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lesehan Sastra #1 Komunitas Pena ( KOMA ) Bahrul Ulum ( Jombang, 15 April 2010 )

Novel 'Sepasang Sayap di Punggungmu'